MAKALAH
TEORI PRODUKSI DAN PRODUK MARJINAL
EKONOMIKA I
Nama : Desy Zsa Zsa Bila
Kelas : 1DF02
NPM : 52213244
Mata kuliah : Ekonomika
Nama Dosen : Bu Tanti A.
Dewi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam bahasan makalah kali ini
mengenai teori produksi dan biaya
marjinal.
Teori produksi sendiri mencakup banyak materi tentang biaya - biaya dan
menentukan tentang tingkat output, tingkat upah pada perusahaan dll. Masalah
ini dapat diungkapkan melalui penelitian tentang bagaimana kekuatan pasar dapat
mempengaruhi penawaran dan permintaan. Ilmu ekonomi mencoba memahaminya melalui
penelitian pasar dimana harga faktor produksi tersebut ditetapkan. Kunci
penetapan harga produksi bisa ditemukan dalam teori produksi. Ketergantungan
dari permintaan akan input produksi berbeda dari kenyataan bahwa faktor
produksi tidak dapat bekerja secara terpisah. Dengan kata lain, kuantitas
barang yang diproduksi secara bersama tergantung pada input yang tesedia.
1.2 Rumusan Masalah
Pembahasan
mengenai teori produksi dan produk marjinal. Khususnya terhadap masalah produk
marjinal yang belum banyak dibahas.
1.3 Tujuan Makalah
Tujuan
menulis makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.
Definisi teori produksi
2.
Definisi produk marjinal
3. Teori
produk marjinal dalam perusahaan tunggal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Teori Produksi.
Teori produksi adalah teori yang
menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor – faktor
produksi dan hasil penjualan outputnya.
Sedangkan yang meliputi faktor – faktor produksi adalah
sebagai berikut:
1. Tanah
(land) atau sumber daya alam (natural resources).
2. Tenaga
kerja manusia (labour) atau sumber daya manusia (human resources).
3. Modal
(capital).
4. Kecakapan
tata laksana (managerial skill).
Di
dalam menganalisis teori produksi, kita akan mengenal 2 hal yaitu:
1. Produksi
jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang
lainnya berubah. (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).
2. Produksi
jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai
kebutuhan.
Bila seseorang produsen atau pengusaha
dalam melakukan proses produksi ingin mencapai tujuannya, harus menentukan dua
macam keputusan yaitu:
1. Berapa
jumlah output yang harus diproduksikan.
2. Berapa
banyak faktor – faktor produksi (input) yang dipergunakan dan bagaimana cara
mengkombinasikannya.
Jadi, produksi merupakan konsep arus
(flow concept), bahwa kegiatan produksinya diukur dari jumlah barang – barang
atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan
kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
2.2
Definisi
Produk Marjinal.
Produk
marjinal dikenal juga dengan istilah “produk tambahan”. tetapi
dalam
teori ekonomi, kata “tambahan” umumnya diganti dengan kata “marjinal”. Produk
marjinal dari suatu produksi adalah ouput atau produk ekstra yang dihasilkan
oleh tambahan satu unit faktor produksi tersebut, dimana faktor produksi
lainnya tetap konstan.
Produk marjinal tenaga kerja adalah
tambahan output yang didapat bila anda menambahkan satu unit tenaga kerja,
sedangkan input lainnya konstan.
Begitu pula dengan produk marjinal tanah
yang merupakan perubahan total output karena adanya tambahan satu unit tanah
dimana input lainnya tetap konstan. Demikian seterusnya untuk tiap faktor
produksi.
Produktivitas marjinal merupakan pedoman
bagi penetapan harga input faktor produksi secara kompetitif, baik untuk tenaga
kerja tedidik ataupun yang tidak tedidik. Tiap kualitas tanah, barang modal,
pupuk ataupu input lainnya.
Dalam pasar faktor produksi yang
kompetitif, seseorang pengusaha yang berusaha memaksimumkan labanya akan
mempunyai kurva permintaan input yang ditentukan oleh tambahan output yang
dihasilkan tiap unit tambahannya. Dalam conroh sederhana tentang output tunggal,
MP (marginal product) perusahaan ditambahkan secara horisontal untuk
mendapatkan kurva permintaan pasar atas tenaga kerja ataupun faktor produksi
lainnya.
2.3
Teori
produk marjinal dalam perusahaan tunggal.
“produk
penerimaan marjinal” didefinisikan sebagai produk marjinal
dikalikan
penerimaan marjinal yang diperoleh perusahaan dari penjualan tambahan barang
fisiknya:
produk penerimaan marjinal dari tenaga
kerja (L)
= MRq
X produk marjinal dari L
Produk penerimaan marjinal dari tanah
(A)
= MRq
X produk marjinal dari A
Kurva permintaan perusahaan akan faktor
produksi ditentukan oleh kurva produk penerimaan marjinal faktor produksi itu.
Kurva akan menurun karena dua hal, yaitu:
1. Hasil
fisik yang terus menurun.
2. Kemiringan
ke bawah dari kurva MRq
yang biasanya terdapat dalam pasar persaingan
tak sempurna.
Pada ekuilibrium yang memberikan laba
maksimal, perusahaan yang menghadapi harga – harga faktor produksi yang
kompetitif (upah nominal. Tarif sewa tanah per hektar dan lain – lain) akan
berusaha mencapai:
Produk penerimaan marjinal dari L = harga L = upah
Produk penerimaan marjinal dari A = harga A = sewa
Dengan
kata lain, perusahaan yang berusaha memaksimumkan labanya selalu membandingkan
tambahan biaya dan tambahan keutungan yang dihasilkan dari penambahan tenaga
kerja atau tanah. Biaya disini adalah upah atau sewa yang harus dibayar.
Sedangkan manfaat tambahan adalah produk penerimaan marjinal. Jadi, ekuilibrium
yang menghasilkan laba maksimum adalah ketika upah sama dengan produk
penerimaan marjinal dari tenaga kerja, sewa sama dengan produk penerimaan
marjinal dari tanah dan seterusnya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan diatas
maka didapat kesimpulan bahwa teori produksi dan produk marjinal adalah bagian
penting dari perusahaan. Dan produk marjinal dapat dihasilkan tergantung dengan
output dan input yang dihasilkan oleh perusahaan. Dan Seperti pembahasan diatas
kegiatan
produksi dapat diukur dari jumlah barang – barang atau jasa yang dihasilkan
dalam suatu periode waktu tertentu.
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini
saya buat semoga bermanfaat bagi semua. Namun kritik dan saran sangat
diperlukan untuk lebih mengetahuhi sedalam apa pemahaman si penulis dan juga
untuk mengevaluasi kekurangan si penulis.
Daftar
Pustaka
1. Samuelson, Paul A. D.Nordhaus, William.
1991. Ekonomi jilid 2. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar